Selamat membaca
Konsep Dasar Prota dan Contoh Prota sekolah dasar
semoga bermanfaat

Label

DAPODIK

DAPODIK!

INFO PTK DAN SK TUNJANGAN

Info Ptk dan SKTF!

Sponsor by

klik Toko Online Batu Permata Terpercaya !

klik Advertesing Blog

PENGUNJUNG

Konsep Dasar Prota dan Contoh Prota sekolah dasar

SELAMAT DATANG DI BLOG SDN 03 JATIPURO (BERBAGI ILMU SEKOLAH DASAR)

Konsep Dasar Prota dan Contoh Prota sekolah dasar


Salam satu tujuan bersama pendidik untuk memajukan pendidikan dan mencerdaskan generasi bangsa, saat ini saya akan memposting tentang administrasi kelas yang harus dibuat oleh guru tapi khusus kali ini akan membahas  tentang program tahunan atau sering disebut Prota,  dan contoh prota tiap-tiap mata pelajaran sekolah dasar yang relevan pada saat ini.
prota sendiri mempunyai konsep dasar yang wajib ada, pengertian konsep dasar dapat dilihat dari beberapa teori atau pendapat para ahli sebagai berikut: 

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun. 

Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 

Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain: 

  1. Daftar standar kompetensi sebagai konsensus nasional, yang dikembangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan. 
  2. Skope dan sekuensi setiap kompetensi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang mengandung ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru, dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG). Sebagai pedoman berikut dikemukakan pendapat Sukmadinata (1988) tentang cara menyusun sekuensi bahan ajar: 
  • Sekuens kronologis. Untuk menyususn bahan ajar yang mengandung urutan waktu, dapat digunnakan kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu instusi, penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun berdasarkan sekuens kronologis. 
  • Sekuens kausal. Sekuens kausal berhubungan dengan kronologis. Peserta didik dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu para peserta didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree (dalam Mulyasa, 2003: 96) sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar ddalam bidang meteorologi dan geomorfologi. 
  • Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan ajar sesuatu bidang studi telah mempunyai strukturnya. Dalam fisika tidak mungkin mengajarkan alat-alat optik, tanpa terlebih dahulu diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah cahaya, pemantulan-pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural. 
  • Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar juga dapat disusun berdasarkan urutan logis. Menurut sekuens logis bahan ajar dimulai dari bagian kepada keseluruhan, dari yang sederhana kepada yang kompleks, tetapi menurut sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan kepada bagian, dari yang kompleks kepada sederhana. Menurut sekuens logis bahan ajar disusuun dari yang nyata kepada yang abstrak, dari benda-benda kepada teori, dari fungsi kepada struktur, dari masalah bagaimana kepada masalah mengapa. 
  • Sekuens spiral. Dikembangkan oleh Bruner (1960). Bahan ajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu. Dari yopik atau pokok bahasan tersebut bahan diperluas dan diperdalam. Topik atau pokok bahan ajaran tersebut adalah sesuatu yang populer dan sederhana, tetapi kemudian diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks dan sophisticated. 
  • Sekuens berdasarkan hierakhi belajar. Model ini dikembangkan Gagne (1965) dengan prosedur tujuan khusus utama dianalisis, dan dicari suatu hierakhi urutan bahan ajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-turut sampai pokok-pokok bahasan tertentu hierakhi juga dapat mengikuti hierakhi tipe-tipe belajar dari Gagne. Gagne (1970) mengemukakan delapan tipe belajar yang tersusun secara hierakhis mulai dari yang paling sederhana: ”signial learning, stimulus respos learning, motor-chain leraning, verbal association, multiple discrimination, concept learning, principle learning, dan problem solving learning ”. 

Kutipan diatas saya ambil dari berbagai sumber semoga dapat bermanfaat.
Untuk contoh Prota atau program tahunan bagi guru sekolah dasar yang relevan saat ini dapat di download di sini
Demikian artikel tentang Konsep Dasar Prota dan Contoh Prota sekolah dasar yang dapat saya posting, mudah-mudahan bermanfaat, maaf apabila masih banyak kekurangan dalam postingan kali ini, saya tunggu komentarnya yang sifatnya membangun, dan saya ucapkan banyak terimaksih atas kunjungannya.


0 komentar

Silahkan Beri Komentar Saudara...

Translate

klik gambar untuk Kunjungi situs resmi penjualannya

klik Toko Online Batu Permata Terpercaya !

Entri Populer

Like Untuk Berlangganan Artikel Terbaru di FB

iklan

Patner Site Puragama.blog