Di era globalisasi saat ini
pendidikan di negara kita masih tertinggal hal ini dapat dilihat dari hasil
pendidikan dalam hal lulusan yang tidak dapat terserap dalam dunia kerja dengan
baik, hanya beberapa lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja, dari hal
ini dapat disimpulkan pendidikan kita tidak merata atau tebang pilih tapi kita
sebagai pendidik khususnya dalam pedidikan sekolah dasar harus bekerja secara
maksimal sesuai dengan apa yang di programkan oleh pemerintah. Perlu diingat Pemerintah
Indonesia banyak membuat program-program pendidikan lewat kementrian pendidikan
dan kebudayaan contohnya dengan perubahan-perubahan kurikulum demi kemajuan
pendidikan di negara kita. Sebagai pendidik kita wajib mengkuti program yang
dicanangkan oleh pemerintah dan harus dapat menerapkan metode-metode
pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berjalan sehingga terwujud pendidikan
yang maju dan merata sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
Uraian diatas hanya sebagai pembukaan
pada postingan kali ini, karena postingan kali ini saya akan menyampaikan beberapa
metode-metode pembelajaran yang saat ini perlu diterapkan dalam pembelajaran di
sekolah dasar untuk mewujudkan cita-cita kita bersama sebagai pendidik yaitu
mencerdaskan generasi penerus bangsa Indonesia.
Metode-metode pembelajaran yang dapat
saya sampaikan kali ini ada 4 metode pembelajaran yang saya ambil dari karya
Jennifer Nichols yang sudah dikembangkan sebagai berikut :
A. Instruction
Should Be Student Centered/ Instruksi Harus Terpusat Pada Siswa.
Pengembangan
pembelajaran sebaiknya menggunakan metode/ pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Siswa ditempatkan sebagai subyek pembelajaran yang secara
aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Siswa tidak lagi
dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang diberikan guru,
tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan
kapasitas dan tingkat perkembangan berfikirnya, sambil diajak berkontribusi
untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat.
Pembelajaran
berpusat pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar kepada siswa
sepenuhnya. Bimbingan atau pengarahan guru masih tetap diperlukan. Guru berperan sebagai fasilitator yang berupaya membantu mengaitkan pengetahuan awal yang
telah dimiliki siswa dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. Memberi
kesempatan siswa untuk belajar sesuai dengan cara dan gaya belajarnya masing-masing
dan mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar yang dilakukannya.
B. Education Should Be Collaborative/ Pendidikan Harus Kolaboratif
Siswa diharuslan bisa berkolaborasi dengan orang lain.
Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan
nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa
perlu
didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam
mengerjakan suatu tugas, siswa perlu diberi pengarahan bagaimana menghargai
kekuatan dan talenta setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan
menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka.
Begitu
juga, sekolah, guru Komite seharusnya dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan lainnya di berbagai
belahan dunia untuk saling berbagi informasi dan pengalaman tentang praktik dan
metode pembelajaran yang telah dikembangkannya. Kemudian, mereka bersedia
melakukan perubahan metode pembelajarannya agar menjadi lebih baik.
Pembelajaran
tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap kehidupan siswa di
luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Guru mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan
siswa terhubung dengan dunia nyata. Guru membantu siswa agar dapat menemukan
nilai, makna dan keyakinan atas apa yang sedang dipelajarinya serta dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
D. Schools Should
Be Integrated With Society/ Sekolah Harus Diintegrasikan Dengan Masyarakat
Dalam
upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab, sekolah
seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya.
Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat,
dimana siswa dapat belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu
dalam lingkungan sosial. Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan
program yang ada di masyarakat, seperti: program kesehatan, pendidikan,
lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak pula
mengunjungi panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan kepedulian
sosialnya.
Demikian 4 Metode Pembelajaran yang dapat saya sampaikan
pada postingan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat diterapkan oleh
pendidik dalam menyampaikan pembelajaran, saya ucapkan terimakasih telah
berkunjung ke blog ini saya tunggu komentarnya.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...